Dear sayangku…
Hai sayang surat ini aku kirimkan
dari tempat yang jauh, bahkan kau tak dapat bayangkan seberapa jauhnya. Sayang,
apa kabarmu? Bagai mana hari-harimu disana? Aku baik-baik saja disini, 15 hari
lagi tepat 3 tahun aku pergi dari mu.
Sayang, apa kamu sudah berhenti
bersedih? Aku harap sudah, bahkan ini sudah terlalu lama sayang. Kamu tahu kan? Aku benci
laki-laki cengeng! Biarlah cengeng itu jadi tugas seorang wanita, laki-laki
tugasnya menenangkannya saja. Seharusnya kamu bisa tersenyum sambil membaca
suratku ini sayang. Aku tahu kamu sangat sedih, marah dan kecewa saat itu tapi
yakinlah sayang saat itu saat yang paling tepat buat aku dan kamu, Tuhan tahu
itu! Bukankah Tuhan maha mengetahui? Jadi berhentilah marah padaNya…
Sayang, sudah lamaaaa sekali aku
tak mendengar leluconmu, lucu-lucuan yang sering kamu buat saat aku ngambek yang
selalu berhasil membuatku tertawa, kamu tau kenapa aku tertawa? Karena lucu-lucuanmu
sama sekali tidak lucu! Tapi ketidak lucuan itu yang buat jadi lucu! Sayang,
aku masih ingat sekali suara degub detak jantungmu… iya, dadamu bantal
ternyaman sedunia. :')
Sayang, bagai mana makanmu? Kamu makan
dengan teratur? Maaf aku tak bisa lagi menyiapkan sarapan telor ceplok yang
kuningnya setengah matang buatmu. Kamu masih suka kopi? 3 sendok kopi yang
dimasak dengan air sampai mendidih, 2 sendok cream dan 1 sendok gula, sebaiknya
gulanya kamu ganti dengan gula yang rendah kalori ya sayang, biar sehaaat, ah kamu dulu selalu menobatkanku jadi duta sehat se-Dunia.
Sayang aku rasa cukup dulu surat
ini. Lain kali aku akan mengirim surat lagi. Sayangku, laki-lakiku yang sangat
aku cintai, aku sangat rindu denganmu dengan pelukan hangatmu dengan
lucu-lucuanmu dengan semua hal besar sampe hal terkecil yang ada pada dirimu. Sayang jangan
tidur terlalu larut yaa.
I Love you sayang…
I Love you sayang…
Dari
wanita yang pernah sangat kau cintai
wanita yang pernah sangat kau cintai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar